Sahabat Tak Sebanding Dengan
Pacar
Oleh Phy
“ Mata ini tak mampu
memandang kebenaran yang Haq, hanya hati yang sanggup merasakan manakah yang
benar dan mana yang salah. Kebenaran yang dilihat oleh mata kadang tak sama
dengan apa yang dirasakan oleh hati. Mata mampu mengelabui setiap kejadian
didepannya tapi tak ada satupun yang mampu mengelebui mata hati kita. “
Dan itu lah yang terjadi
pada dua kawan yang menjadi lawan. Reika gadis biasa dari keluarga sederhana ia
memiliki sikap toleran kepada sesama, rendah hati dan ramah. Ia memiliki
seorang sahabat yang sangat ia sayangi namanya Aulia, ia anak orang kaya
keluarganya begitu memanjakan Aulia. Namun, ia tak bangga atas kekayaan yang
dimiliki orang tuanya, baginya kasih sayang lah yang sangat berharga.
Mereka bersahabat sejak
SMP, dan sekarang mereka juga satu sekolah di SMA favorit di salah satu kota
Bandung, Reika mendapat beasiswa disekolah tersebut sedangkan Aulia adalah anak
pemilik dari Yayasan sekolah tersebut. Mereka seperti kakak adik kemana-mana selalu
bareng, prestasi mereka juga selalu bersaing. Namun, keduanya sangat sportif
dan tak mempermasalahkannya. Kebersamaan mereka sampai membuat orang-orang yang
melihatnya iri, tak terkecuali Rinda anak kepala sekolah yang sangat manja,
apapun kehendaknya harus selalu dituruti.
Hingga suatu hari ia
mempunyai rencana untuk memisahkan dua sahabat ini. Ia meminta bantuan kepada
Randa saudara kembarnya untuk mendekati mereka berdua yaitu Aulia dan Reika
agar mereka mengira bahwa Randa menyukai mereka. Akhirnya Randa pun menjalankan
rencana mereka itu. Randa mendekati satu persatu baik Aulia maupun Reika.
Ternyata baik Aulia maupun Reika juga suka kepada Randa. Akhirnya Reika yang
mengalah biarlah Randa dengan Aulia toh mereka juga cocok.
Akhir-akhir ini, Aulia jarang
banget bareng sama Reika. Karena ia lebih sering diajak jalan bareng sama
Randa. Dan itu kesempatan buat Rinda untuk mengahasut keduanya (Reika &
Aulia). Hingga akhirnya Aulia sangat membenci Reika, ia beranggapan bahwa Reika
adalah sahabat yang hanya memanfaatkan kekayaannya saja. Ia juga menuduh Reika
bahwa dirinya tidak suka melihat Aulia dan Randa pacaran. Karena sebenarnya ia
juga dengan Randa. Tuduhan demi tuduhan dihantamkan Aulia kepada Reika. Reika
yang memang tidak seperti itu adanya mencoba membela diri dan menjelaskan apa
adanya kepada Aulia. Namun, Aulia sudah buta oleh hasutan Rinda dan Randa.
Reika menyesalkan sikap
Aulia yang seperti itu, ia sangat menyayangkan perubahan yang terjadi pada
Aulia. “Kenapa, ada apa dengan mu Aulia?” bisik Reika ditengah hujan yang
sedang menemani langkah pulang sekolahnya. Beruntung hujan turun saat itu
sehingga tak banyak yang tahu bahwa sebenarnya ia sedang menangis, terluka
hatinya oleh pisau yang ditancapkan oleh sahabatnya sendiri. Aulia tak lagi memandangnya
sebagai sahabat. “Ya Tuhan inikah seorang kawan yang berubah menjadi lawan?”
bisiknya lagi sambil menangis.
Mana Reika dan Aulia yang
dulu, yang selalu bersama kemana-mana. Yang selalu kompak dalam segala hal.
Mulai hari itu suasana sekolah tak dihiasi oleh tawa mereka. Semua seisi
sekolah merindukan akan tawa mereka. Hanya Rinda yang merasa bahagia akan
hancurnya persahabatan Reika dan Aulia. Reika sangat bersedih akan kejadian
ini.
Hingga suatu hari, Aulia
yang berniat akan menemui Randa dikelasnya tidak sengaja mendengar percakapan
Randa dan Rinda mengenai dirinya dan Reika. Sontak itu membuatnya kaget, tak
disangka ternyata mereka tega melakukan itu kepadanya. Tanpa pikir panjang
Aulia langsung memutuskan Randa dan menampar mereka berdua yang dengan sengaja
merencanakan semua itu.
Aulia berlari sambil
menangis menuju kelas Reika, sambil menyesali sikapnya yang telah mengorbankan
persahabatannya demi laki-laki yang hanya mempermainkan dirinya untuk
memisahkannya denagn Reika. Namun, sesampainya dikelas ia tidak mendapati Reika
dibangkunya. Ia menanyakan kepada teman sekelasnya, dan ternyata sudah 3 hari
ini Reika tidak masuk sekolah, kabar terakhir katanya ia masuk rumah sakit.
Serasa disambar petir
disiang bolong, hatinya menangis kenapa ia sampai tidak tahu kalau Reika masuk
rumah sakit. Sakit parahkah ia hingga harus dirawat di rumah sakit. Setahu ia,
Reika tidak punya penyakit apa-apa. Setelah sampainya dirumah sakit ia bertemu
dengan ibunya Reika, beliau kelihatan sedih dan pasrah duduk didepan ruang ICU.
Aulia semakin takut, sebenarnya apa yang sedang terjadi dengan Reika. Tak
berapa lama dokter keluar dari ruangan ICU, ia berkata “ibu, yang tabah serta
jangan henti2nya mendoakan Reika, kita hanya bisa menunggu keajaiban dari-Nya.
Refleks ibunya Reika semakin keras nangisnya. Tubuhku, serasa lemas jantungku
berdetak kencang. Ya Tuhan, sebenarnya apa yang terjadi dengan Reika. Maafkan
aku Reika, maafin semua kejadian kemarin, bisik Aulia dalam hati sambil terus
berjatuhan air mata dipipinya. Setelah cukup tenang, ibunya Reika cerita bahwa
sebenarnya Reika mengidap sakit Leukimia sejak 2 tahun terakhir ini. Ia
menyembunyikan penyakitnya dari orang2 yang ia sayangi, termasuk ibu dan
sahabatnya.
Lagi2 petir itu menyambar
tepat dihatinya Aulia, kabar ini membuatnya semakin merasa bersalah kepada
Reika. Sebelum dirawat dirumah sakit Reika menitipkan surat kepada ibunya untuk
diberikan kepada Aulia. Reika juga bercerita kepada ibunya tentang selisih
antara keduanya, tapi Reika sama sekali tidak pernah dendam kepada sahabatnya
itu, ia justru sangat bersyukur memiliki seorang sahabat seperti Aulia.
Aulia masuk keruangan
Reika dirawat, setelah mengungkapkan semuanya dan meminta maaf kepada Reika,
tak lama Reika siuman dan senyum kepada Aulia sambil berkata “aku telah
memaafkanmu jauh sebelum kamu mengetahui tentang rencana mereka”. Tak lama
kemudian Reika kembali meutup mata untuk selama2nya, air mata Aulia membanjiri
ruangan sambil memeluk sahabatnya ia berbisik kau kawan bukan lawan bagiku.
Terima kasih dan maaf atas semua perbuatan ku. Tunggu aku disana sahabatku,
Reika.
0 komentar:
Posting Komentar