Puisi baru
Puisi baru
adalah suatu jenis puisi modern yang sudah tidak terikat lagi oleh
aturan-aturan atau dibuat secara bebas oleh sang pengarang, dan puisi ini
ada atau lahir setelah puisi lama. (Puisi yang bebas baik dari segi suku
kata, baris, atau rimanya).
Ciri-Ciri
Puisi Baru
Beberapa ciri yang ada pada puisi jenis baru adalah :
Beberapa ciri yang ada pada puisi jenis baru adalah :
- Bentuk puisi baru rapi, serta simetris.
- Mempunyai sajak akhir (sajaknya teratur).
- Sebagian besar puisi baru terdiri dari 4 seuntai.
- Tidak terikat pada sebuah aturan. (Baik dari segi baris, suku kata dan rimanya semuanya bebas).
- Dibuat atas dasar kemauan sang pengarang puisi (penulis).
- Tiap barisnya terdiri atas sebuah gatra (kesatuan sintaksis). *saling berhubungan
Jenis-Jenis
Puisi Baru
Adapun jenis-jenis dari puisi baru, yaitu :
Adapun jenis-jenis dari puisi baru, yaitu :
1. Menurut
Isinya
Puisi baru menurut isinya dibagi menjadi 7 yang antara lain adalah :
Puisi baru menurut isinya dibagi menjadi 7 yang antara lain adalah :
1. Balada, adalah jenis puisi baru berisi
mengenai sebuah al kisah atau cerita tentang sesuatu atau seseorang.
2. Romance, adalah jenis puisi baru yang berisi
tentang sebuah luapan perasaan cinta, kasih dan sayang.
3. Himne, adalah jenis puisi baru yang berisi
mengenai sebuah pujaan untuk tuhan, tanah air atau pahlawan.
4. Epigram, adalah jenis puisi baru yang berisi
mengenai tuntutan atau ajaran hidup.
5. Ode, adalah jenis puisi baru yang berisi
mengenai sanjungan untuk orang yang telah berjasa.
6. Elegi, adalah jenis puisi baru yang berisi
mengenai ratapan tangis atau kesedihan.
7. Satire, adalah jenis puisi baru yang berisi
mengenai sebuah sindiran atau sebuah kritikan.
2. Menurut
Bentuknya
Jika menurut bentuknya, puisi baru dibagi menjadi 8 jenis yang antara lain adalah :
Jika menurut bentuknya, puisi baru dibagi menjadi 8 jenis yang antara lain adalah :
1. Distikon, adalah jenis puisi baru yang tiap
bait dari puisi ini terdiri atas 2 baris saja.
2. Terzina, adalah jenis puisi baru yang tiap
baitnya terdiri atas 3 baris.
3. Kuatrain, adalah jenis puisi baru yang mana
tiap bait dari puisi ini terdiri atas 4 baris.
4. Kuint, adalah jenis puisi baru yang tiap
bait dari puisi ini terdiri dari 5 baris.
5. Sektet, adalah jenis puisi baru yang tiap
baitnya terdiri dari 6 baris.
6. Septime, adalah jenis puisi baru yang tiap
baitnya terdiri atas 7 baris.
7. Oktaf atau Stanza, adalah jenis puisi baru yang tiap
baitnya terdiri atas 8 baris.
8. Soneta, adalah jenis puisi baru yang
baitnya terdiri dari 14 baris yang mana terbagi menjadi dua, dua bait pertama
masing-masing terdiri dari 4 baris, dan bait keduanya masing-masing 3 baris.
Contoh Puisi
Baru
Parafrase
Puisi
Parafrase
puisi adalah
menambahkan sebuah kata dalam puisi sehingga puisi menjadi lebih mudah untuk
dipahami.
Parafrase
contoh puisi diatas
Hari ini tak ada tempat untuk berdiri, sikap lamban membuat kita menjadi mati, siapapun yang bertindak cepat, maka merekalah yang didepan dan siapa yang menunggu walaupun hanya sejenak saja, pasti mereka akan tertinggal.
Hari ini tak ada tempat untuk berdiri, sikap lamban membuat kita menjadi mati, siapapun yang bertindak cepat, maka merekalah yang didepan dan siapa yang menunggu walaupun hanya sejenak saja, pasti mereka akan tertinggal.
Puisi baru
adalah suatu jenis puisi modern yang sudah tidak terikat lagi oleh
aturan-aturan atau dibuat secara bebas oleh sang pengarang, dan puisi ini
ada atau lahir setelah puisi lama. (Puisi yang bebas baik dari segi suku
kata, baris, atau rimanya).
Ciri-Ciri
Puisi Baru
Beberapa ciri yang ada pada puisi jenis baru adalah :
Beberapa ciri yang ada pada puisi jenis baru adalah :
- Bentuk puisi baru rapi, serta simetris.
- Mempunyai sajak akhir (sajaknya teratur).
- Sebagian besar puisi baru terdiri dari 4 seuntai.
- Tidak terikat pada sebuah aturan. (Baik dari segi baris, suku kata dan rimanya semuanya bebas).
- Dibuat atas dasar kemauan sang pengarang puisi (penulis).
- Tiap barisnya terdiri atas sebuah gatra (kesatuan sintaksis). *saling berhubungan
Jenis-Jenis
Puisi Baru
Adapun jenis-jenis dari puisi baru, yaitu :
Adapun jenis-jenis dari puisi baru, yaitu :
1. Menurut
Isinya
Puisi baru menurut isinya dibagi menjadi 7 yang antara lain adalah :
Puisi baru menurut isinya dibagi menjadi 7 yang antara lain adalah :
1. Balada, adalah jenis puisi baru berisi
mengenai sebuah al kisah atau cerita tentang sesuatu atau seseorang.
2. Romance, adalah jenis puisi baru yang berisi
tentang sebuah luapan perasaan cinta, kasih dan sayang.
3. Himne, adalah jenis puisi baru yang berisi
mengenai sebuah pujaan untuk tuhan, tanah air atau pahlawan.
4. Epigram, adalah jenis puisi baru yang berisi
mengenai tuntutan atau ajaran hidup.
5. Ode, adalah jenis puisi baru yang berisi
mengenai sanjungan untuk orang yang telah berjasa.
6. Elegi, adalah jenis puisi baru yang berisi
mengenai ratapan tangis atau kesedihan.
7. Satire, adalah jenis puisi baru yang berisi
mengenai sebuah sindiran atau sebuah kritikan.
2. Menurut
Bentuknya
Jika menurut bentuknya, puisi baru dibagi menjadi 8 jenis yang antara lain adalah :
Jika menurut bentuknya, puisi baru dibagi menjadi 8 jenis yang antara lain adalah :
1. Distikon, adalah jenis puisi baru yang tiap
bait dari puisi ini terdiri atas 2 baris saja.
2. Terzina, adalah jenis puisi baru yang tiap
baitnya terdiri atas 3 baris.
3. Kuatrain, adalah jenis puisi baru yang mana
tiap bait dari puisi ini terdiri atas 4 baris.
4. Kuint, adalah jenis puisi baru yang tiap
bait dari puisi ini terdiri dari 5 baris.
5. Sektet, adalah jenis puisi baru yang tiap
baitnya terdiri dari 6 baris.
6. Septime, adalah jenis puisi baru yang tiap
baitnya terdiri atas 7 baris.
7. Oktaf atau Stanza, adalah jenis puisi baru yang tiap
baitnya terdiri atas 8 baris.
8. Soneta, adalah jenis puisi baru yang
baitnya terdiri dari 14 baris yang mana terbagi menjadi dua, dua bait pertama
masing-masing terdiri dari 4 baris, dan bait keduanya masing-masing 3 baris.
Contoh Puisi
Baru
Parafrase
Puisi
Parafrase
puisi adalah
menambahkan sebuah kata dalam puisi sehingga puisi menjadi lebih mudah untuk
dipahami.
Parafrase
contoh puisi diatas
Hari ini tak ada tempat untuk berdiri, sikap lamban membuat kita menjadi mati, siapapun yang bertindak cepat, maka merekalah yang didepan dan siapa yang menunggu walaupun hanya sejenak saja, pasti mereka akan tertinggal.
Hari ini tak ada tempat untuk berdiri, sikap lamban membuat kita menjadi mati, siapapun yang bertindak cepat, maka merekalah yang didepan dan siapa yang menunggu walaupun hanya sejenak saja, pasti mereka akan tertinggal.
0 komentar:
Posting Komentar