Senin, 07 November 2016

Kumpulan Puisi Cinta Bertepuk Sebelah Tangan



Di depanku kau selalu hadirkan semu,
Kasat tentang perasaanmu...

Kau rancang sebuah cerita yang buatku gila
Kau hadirkan ruang terang dengan cahayamu
Tapi justru buatku kegelapan di siang hari

Kau juga hadir di malam hari dengan rembulan
Tapi sekilas saja kau tampakkan...

Karena setelah itu kau sembunyi dalam kabut hitam,
yang ahirnya benar-benar hilang terhalang hujan...

Kau benar-benar hilang tanpa kenangan,
dan tanpa hal yang harus ku kenang.
Pelarianmu
Oleh : Iman Zenit

Awalnya kau hadirkan manis pesonamu
Hingga aku terjatuh di sosok hatimu
Kau juga tampak lembut dalam tingkahmu,
hingga keadaan selalu terasa hangat saat bersamamu

Aku terbuai dengan rasa-rasa ini,
Bahkan aku sangat rela berkorban apapun demi terus bisa bersamamu
Hari demi hari kau tampak makin jauh
Tanpa ku ketahui apa yang sebenarnya terjadi

Aku memang sempat bahagia denganmu
Walau sebenarnya hanya objek dari pelarianmu.

Puisi Kebencian Cinta 1
Oleh : Iman Zenit

Ku bawa tubuh ringkih tanpa harapan,
ataupun bayang yang terkenang
Bersama ruang hampa yang selalu ku singgahi

Aku bernyanyi walau tanpa irama
Hanya baris-baris sya'ir yang bernotasi
Bukan tentangmu lagi aku bercerita
Hanya sebaris kebencian yang terpendam

Bukan karena luapan rasa sayang aku bernyanyi
Hanya segulung rasa dendam tentang penghiatanmu

Sederas air aku membencimu,
Sekeras ombak menerjang karang dendamku
Setajam mata raja hutan yang siap menerkam

Kau telah merubah keadaan,
dan kaupun harus membayar itu dengan penderitaan!
Puisi Kebencian Cinta 2

Oleh : Iman Zenit

Di hari yang hening, bayangmu menari
Hingga ramaikan anganku
Walau keadaan masih tetap sepi

Aku tak yakin keadaan ini,
Bisa bertahan lalui kelamnya malam nanti...

Malam yang kelam,
hitam, menggelapkan, teriring rasa sakit yang pernah kau lakukan

Akupun menari di atas runcingnya tombak yang tajam,
menusuk jalur-jalur nadiku yang berjalan...

Sampai saat tak henti-henti aku terluka,
Hingga nadiku berhenti, dan mati.
Puisi Kebencian Cinta 3

Oleh : Iman Zenit

Di penghujung hariku ini,
Tak juga bisa ku tulis tepat kesimpulan tentang perlawananmu
Karena terlalu dalam kau menghilang,
dalam lautan kemuna'anmu

Kau jung-jung tinggi rasa egomu, untuk sebuah kepuasan
Tak juga ku temukan tentang kebenaran itu

Saat kau hadir dalam semu, hingga kasat di mataku
Sedang yang tersimpan hanya luka

Aku hanya karang yang hanya diam,
saat kau menjadi ombak menerjangku tak henti...

egomu dan semua yang kau lakukan,
Membunuhku perlahan...
Puisi Kebencian Cinta 4

Oleh : Iman Zenit

Masih saja ku rasakan resah ini,
walau detik demi detik aku mencoba melupakannya...

Dari sejak mentari pagi tersenyum,
Sampai mentari petang mengayun...

Goresan perlakuanmu tak dapat lupakan,
Pemburuan akan hakikat rasa yang sesungguhnya
Hanya bergelut dengan bayang-bayang kebencian,
dan tentu saja dendam!

Rasa dendam menyelinap,
menepis semua ketulusan di dada ini...

Walau mungkin perlahan,
Tapi tetap akan ku dapatkan....
Puisi Kebencian Cinta 5

Oleh : Iman Zenit

Aku terdampar dalam karang-karang runcing
Setelah berlayar berhari-hari di tengah-tengah lautan

Aku tak tau apa yang terjadi sebelumnya
Yang ku ingat aku kehilangan arah
dan tak tau kemana sampanku berjalan

Mungkin kau pun tertawa disana,
Tapi aku akan tetap mencarimu kembali

Selama mentari pagi masih terbit dari upuk timur,
dan tenggelam di barat...


Sumber Dari:
 http://www.imanzenit.com/2016/04/kumpulan-puisi-kebencian-cinta-bertepuk-sebelah-tangan.html#ixzz4PNtpCsVB
Share:

Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar

VIEWERS

368,591

Text Widget

Recent Posts

BTemplates.com