Puisi I
TAK SEDARAH, TAK SETANAH
Aku berjalan bertatap muka dengan banyak orang
Senyum sekejap
Lalu berlalu
Itu aku ulangi setiap hari setiap ketemu orang
Aku bukan orang acuh atau suka menipu dengan senyum
Saudara ku di PALESTINA, mungkin sampai bila bila kita tak kan
pernah ketemu di dunia ini, aku berempati
Maaf sampai kini, aku tak bisa menapak ditanahmu, aku harapkan
dari jauh tanah mu tetap subur dan makmur
PALESTINA, negeri dan saudara disana aku mohonkan
Puisi II
Hamparan tanah merah bersimbah darah para syuhada..meneriakan
takbir berulang melawan para zionis yg meraja
Air mata penuh harap dan mulut yang tak henti untuk berdo’a
memohon perdamaian untuk keduanya
Merindukan kenyamanan
Keluh kesah tak lagi jadi rintihan
Semangat juang yang kian membara
Tuhan.. inikah rasa sayang-Mu? Jalan-Mu untuk kembali ke surga?
Inikah cara-Mu untuk menghapus segala dosa?
Mata yang tak lagi bisa tertutup melepas lelah
Tak akan ada rsa takut di hati
Tak akan ada tangis
Semua berjuang mengumandangkan takbir untuk tanah Palestina ini
Puisi III
Berderu bagai angin di tengah hening malam
Tertatih namun tak henti melangkah
Ada harap ditiap lempar kerikilmu
Ada rindu akan sebuah kemerdekaan tanpa paksa
Ada getar haru manakala kau dapati masjid itu kembali
Kau tak berpaling dan tak ragu
Bahwa janji itu pasti
Kemenangan itu untuk para syuhada-Mu
Kemenangan abadi
Lembayung senja merapatkan semangat di tiap malam yang tak menentu
Entah akan bagaimana mentari esok hari
Namun raga tak pernah bosan dan jengah
Karna hati telah terpaut pada negri ini
Tanah air tercinta, Palestina
Puisi IV
-BUKAN SALAH KALIAN-
Saat airmata darah mulai berlimpah
Bukan salah kalian hidup dinegeri Palestina, Bukan…
Mungkin nirwana enggan menyelimuti
Saat teriakan berubah mnjadi keheningan
Karna semua tlah berpulang pada-Nya
Mungkin nirwana enggan menyelimuti
Saat teriakan berubah menjadi keheningan
Karna semua tlah berpulang pada-Nya
Kalian hanya jiwa-jiwa yang diselimuti cahaya Illahi
Meski dengan itu, nyawapun mulai tumbang setiap detik.
Bertahanlah…
Wahai Palestinaku akan kurangkul dalam kheningan pinta pada Tuhan
Agar deritamu terhenti
Karena itu bukan salah kalian
Puisi V
Dari Sungai Yordania ke laut Tengah, zaitun dan lemon yang kami
tanam subur oleh darah syuhada
dari Rafah ke Haifa, tanah, air, dan udara yang kami punya tinggal
cerita
Darah tak berarti luka
Air mata tak berarti putus asak
Karena merdeka adalah cita-cita
Tetaplah berdiri, negeri dg pasir serupa emas
Jangan tunduk, kibarkan bendera di gunung Nablus dan kibarkan
keffiyehmu tinggi-tinggi!
Tegakkan kepala dan kepalkan tangan, sesaat lagi kembali ke rumah
bukanlah sebuah angan
Puisi VI
Mungkin saat ini kamilah yang terlihat ‘baik’,
Tapi, kami tau kalianlah yang lebih ‘baik’ bagi TUHAN
Karena kalian PALESTINA
PALESTINA tahu, mereka istimewa
PALESTINA tau, ‘menang’ itu nyata
Karena PALESTINA tau, TUHAN SELALU ADA
PALESTINA lebih dari kata, PALESTINA lebih dari nama
Karena PALESTINA, keajaiban yang nyata
Mereka lebih tegar dari karang
Mereka lebih kokoh dari baja
Mereka lebih berkilau dari permata
Karena mereka PALESTINA
Telah KAU tuangkan cinta untuk palestina, dengan cara-Mu yang
penuh rahasia
Tapi satu hal yang nyata, yakni kemenangan untuk mereka
Puisi VII
Palestina, Kau yang telah banyak teraniaya, Kau yang telah selalu
terpenjara, Kau yang telah sering terhina
Kau telah banyak menampung do’a, Kau juga telah banyak menerima
kuasa-Nya, Kau juga banyak melimpahi surga-Nya
dan Palestina, sungguh DIA selalu ada bersama kuasa dan jannah-Nya
sebagai hadiah terindah untukmu, Palestina
Puisi VIII
doa tak henti terpanjatkan walau perang tak pernah dihentikan
usaha tak pernah kelelahan
Walau nyawa semakin banyak yang melayang
Harapan tak pernah pudar walau mereka tau entah sampai kapan
Mereka warga Palestina bukan manusia biasa
Mereka pejuang bahkan tanpa memandang usia
Mereka hebat mereka kuat
Mereka yakin Tuhan adalah segala dari segalanya
Semangat Palestina, Tuhan dibelakangmu dan kita semua di sini
masih dan tetap mendukungmu
Puisi IX
Palestina negeri yang di rahmati Allah. Palestina kiblat pertama
umat Islam. Palestina tanah para Syuhada
Syuhada yang tak kenal lelah dalam perjuangn
Syuhada yang tidak takut mati untuk mencapai Jihad fi Sabilillah
Ya Robbi Tidak hilang di ingatanku, saat saudara-saudaraku
terbujur kaku.
Saat Ibu yang kehilangan anaknya
Ya Allah… Tidak akan hilang di pikiranku saat bangunan megah dlm
skejp hancur disebabkan oleh zionis Israel
Harapan itu masih ada!
Kemenangan!
Wahai para pejuang Palestina
Janji Allah itu pasti
Dan syurgapun menanti
Puisi X
Puing-puing air mata jatuh merobek tanah, nanar terlihat ketika
negara Islam, Palestina tertarih dibanjiri darah
Anak-anak berteriak, enggan tertawa karena luka, senyumnya hanya
sebatas tali seutas, hilang ternoda
Teriris hati untuk menggapai, memeluk dalamnya cinta, ketika semua
berduka di atas bangunan beton yang tertawa
Nyinyir nyanyian malam menderu bagai gejolak air mendidih dengan
tangan yang terkepal, doa menalir disetiap sujud
Aku tahu, meski tangan tak kotor, tidur tak gelisah, tapi hati
bagai tersayat silet meraung untukmu, Palestina
0 komentar:
Posting Komentar